Selasa, 06 Mei 2014

The Story Behind: Noble Knights and Paladins Part 2

Yo ketemu lagi sama Mobi~ Langsung aja yok kita lanjut ngedongengnya. post ini merupakan lanjutan dari part 1. Ternyata udah setengah tahun lebih yah :v. Oke, lanjut!

<< part 1 | part 2 | part 3 >>

===

Waktu berlalu, Raja Arthur memerintah dengan bijaksana dibawah bimbingan Merlin. Ia memerintah dari istananya di Camelot. Meskipun begitu, tidak semua rakyat Inggris menyukai menyukai Raja Arthur. Ada beberapa kelompok yang melakukan pemberontakan dengan mengganggu kedamaian di daerah kekuasaan Raja Arthur. Tentu saja sebagai raja, Arthur tidak tinggal diam. Ia sendiri ikut turun tangan dalam memberantas pemberontakan ini.
Suatu malam, Arthur sedang beristirahat di sebuah istana kota kecil setelah memantau kegiatan patroli kerajaan. Sesaat sebelum tidur, ia mendengar suara harpa. Suara tersebut sangat merdu. Penasaran, ia mencari suara tersebut dan menemukan seorang wanita sedang memainkan harpa, sendirian di taman.



Wanita itu adalah wanita paling cantik yang pernah Arthur lihat. Seketika itu juga ia jatuh cinta. Merlin yang diam-diam mengikuti Arthur kemudian menepuk pundak Arthur dan memberitahu nama wanita itu.

"Namanya Guinevere. Ia adalah putri dari kepala desa ini."
"Merlin, ia cantik sekali. Aku sudah menemukan wanita yang akan menjadi istriku."
"Kau yakin Arthur? Masih banyak wanita lain di dunia ini."

"Tidak, harus dia. Aku hanya ingin Guinevere." 


Starry Sky Liberator, Guinevere
Mendengar kata-kata Arthur, raut muka Merlin berubah. Ia merasakan akan ada hal buruk yang terjadi bila Arthur memaksakan kehendaknya.

"Arthur. Bila kau menikahinya, aku merasa akan ada nasib buruk yang menimpamu. Aku takut nasib buruk juga akan menimpa kerajaanmu."
"Tidak, Merlin. Aku akan mengendalikan nasibku sendiri. Aku merasa bahwa Guinevere adalah orang yang tepat untukku."

Mendengar itu, Merlin sadar bahwa keinginan Arthur terlalu kuat. Ia mengalah, namun tetap khawatir terhadap masa depan Arthur.

"Arthur, aku mengijinkanmu untuk menikahi Guinevere. Namun dengan satu syarat. Kau butuh perlindungan dari nasib buruk yang akan menimpamu. Besok pagi, kau harus ikut aku. Kita akan mencari pedang legenda, Excalibur. Pedang itu akan melindungimu dari marabahaya."

Keesokan harinya, Merlin membawa Arthur ke sebuah Danau. Danau tersebut penuh dengan kabut dan memiliki aura mistis yang pekat. Merlin kemudian menjelaskan bahwa dibalik danau itu adalah Avalon, tanah mistis yang memisahkan dunia manusia dengan dunia kematian. Konon, mereka yang mendiami Avalon adalah makhluk yang tidak hidup, namun juga belum mati. Mereka memiliki kekuatan besar yang dapat digunakan untuk kebajikan maupun kejahatan.




Merlin meminta Arthur untuk mengayuh perahu ke danau itu. Arthur kemudian melihat seorang gadis berdiri di tengah danau, dan ia membawa sebilah pedang yang sangat indah. Merlin menyuruh Arthur untuk mengayuh mendekati gadis itu, sembari mengatakan bahwa pedang itulah yang Arthur cari. 



Setelah Arthur mendekat, gadis itu menatap wajah Arthur sambil tersenyum, dan memberikan pedang tersebut ke Arthur. Ia kemudian menghilang tanpa berbicara sepatah kata pun, seakan ditelan oleh danau.

"Arthur, pedang itu adalah Excalibur. Pedang ini sangat kuat, bisa memotong bahkan besi sekalipun. Namun kekuatan sebenarnya terletak di sarung pedangnya. Siapapun yang memakai sarung pedang tersebut tidak akan mati karena luka-luka duniawi. Karena itu jangan pernah terpisah dari sarung pedang ini. Jagalah baik-baik pedang ini."


Ilustrasi, anggap aja ada sarung/scabbard-nya ya.
Dengan perlindungan Excalibur di tangan dan restu dari Merlin, Arthur meminang Guinevere. Guinevere menerima pinangan Arthur, mereka berjanji untuk menikah. Namun, Arthur masih memiliki tugas untuk memberantas pemberontak. Sampai tugas ini tuntas, ia belum dapat menikahi Guinevere. Ia pun melanjutkan perjalanannya, mengamankan satu desa ke desa lainnya.

Suatu malam di sebuah desa yang sepi, Arthur yang sedang beristirahat sendirian mendapat kunjungan seorang wanita. Wanita itu cantik, dan Arthur seakan terhipnotis olehnya. Seakan lupa akan cintanya kepada Guinevere, Arthur mengijinkan wanita itu masuk ke kamarnya dan tidur dengannya. Keesokan harinya, wanita itu menghilang. Arthur hampir tidak dapat mengingat apa yang terjadi malam itu, dan ia akan menyesali kebodohannya suatu hari nanti. Ia tidak pernah menceritakan hal ini kepada siapapun, kecuali Merlin.



Waktu berlalu, tibalah hari penikahan Arthur dan Guinevere. Pagi itu Arthur menemui Merlin yang sedang berdiri di beranda istana Camelot, melihat begitu banyak tamu yang memasuki istana bersiap untuk menghadiri pesta pernikahannya. Namun perhatian Merlin tertuju pada 3 orang wanita. Ia kemudian memperingatkan Arthur.

"Mereka adalah saudari-saudari tiri-mu. Anak dari Gorlois dan ibumu, Igraine. Mereka adalah Morgan le Fay, Elaine, dan Margawse. Kau perlu berhati-hati pada Morgan le Fay. Aku sangat menyayangkan kedatangannya ke istana ini..."

"Morgan le Fay... Kulihat ia membawa seorang anak. Siapa anak itu?" Tanya Arthur yang merasa tidak enak
"Anak itu... adalah anakmu Arthur. Namanya Mordred. Wanita yang waktu itu kau ceritakan padaku adalah Morgan le Fay. Aku sangat menyayangkan bahwa kau mengetahui hal ini di hari pernikahanmu. Aku tahu kau marah, namun kuharap kau tak melakukan hal yang bodoh.
"Lalu... apa yang harus kulakukan?"
"Untuk sementara biarkan saja dulu."




Malam itu, akhirnya pernikahan Arthur dan Guinevere dilaksanakan. Sebagai hadiah pernikahan, Ayah Guinevere memberi sebuah meja bundar. Meja inilah yang suatu hari nanti akan menjadi tempat berkumpul sekaligus simbol dari Knights of the Round Table, Ksatria-ksatria paling heroik di Inggris. Ksatria tersebut, diantaranya adalah sir Lancelot, sir Galahad, sir Borz, sir Bedivere, dan banyak lagi ksatria lainnya.

=====

Wosh, Bagian 2 ternyata lumayan panjang juga.

Buat yang penasaran, Knights of the Round Table itu adalah legenda yang dipopulerkan oleh Sir Thomas Malory dalam bukunya "La morte d'Arthur" yang terdiri dari 8 buku dimulai dari Kelahiran Arthur, kehidupannya sebagai raja, petualangan Knights of the Round Table (misalnya petualangan Galahad mencari Holy Grail), sampai dengan kematian Arthur.

Sayangnya karena ceritanya panjang banget, kita ga akan nyeritain petualangan semua Knights of the Round Table. Bagian ketiga kita akan nyeritain sir Lancelot dan pertarungan terakhir antara Arthur dan Mordred. See you next time~

0 comments:

Posting Komentar